Rabu, 03 Februari 2016

MARIPI






Gunung tampa tuTugan,
Gunung Galunggung Kapung…kur
Gunung Su..medang kaTun..jah
Talaga sok gawayah, ramencik, tengah Leuweung
Lakung sungkun sumoreang ngan teu diteang
Tarima… lagawayahna ‘rah ngencik
Di te...ngah leuweung

*)Engklak-engklakan, Maripi lucu pisan
Barudak urang ngariung di buruan
Engklak-engklakan, Maripi lucu pisan
Barudak urang ngariung di buruan
Burudul sina ti kidul, Gotongan parabot degung
Tatak kendang kulit maung
Kirang rawat hore kurunyung …..*)
Berebet sina ti kaler, Gotongan parabot topeng
Tatak kendang kulit banteng
Kirang rawat hore dorengeng

Dadap canting dina Gawir ngaJa…jalar
Paantay-antay mana gening
Awi temen awi Gombong daUnna pating aRurag
KateBak ku angin Bagja  geu…eus haDe
KuLincir disada tiPeuting koreak, pating koceAk
Koreak paTing koceak……..*)

Borojol sina ti kulon, Gotongan dog-dog jaipong
Tatak kendang kulit bagong
Kirang rawat hore boronyoy….. *)

Pakeman Basa ( Idiom )



Pakeman Basa ( Idiom )




 
Ieu gaduh peperinian pakeman basa, bilih aya nu meryogikeun mangga nyanggakeu

Pakeman Basa ( Idiom )
Pakeman basa mangrupa wangunan basa anu husus tur mandiri sarta harti nu dikandungna henteu bisa dihartikeun sajalantrahna nurutkeun harti tata basa atawa harti nu dikandung ku unsur2 pangwangunna .
Pakeman basa dina basa kostana disebut idiom, asalna tina basa Yunani idios hartina has, mandiri, husus atawa pribadi.
Pakeman basa teh lahir ku ayana rupa2 cara enggoning nyebut atawa mere ngaran kana sagala rupana nu kanyahoan ku urang (katenjo, kadenge, kaambeu, karasa jeung kapikir). Cara2na mere ngaran (sesebutan) teh bisa nurutkeun tiruan sora, sasaruaan, bahan, tempat asalna, nu nyieunna, nu nimuna, sipatna, sabagian anggapan jeung lian ti eta.

Kerajaan Siliwangi

Kerajaan Siliwangi



PERJALANAN SANG PRABU SILIHWANGI

Kisah Prabu Siliwangi sangat dikenal dalam sejarah Sunda sebagai Raja Pajajaran. Salah satu naskah kuno yang menjelaskan tentang perjalanan Prabu Siliwangi adalah kitab Suwasit.Kitab yg di tulis dngn menggunakan bhs.sunda kuno di dalam selembar kulit Macan putih yg di temukan di desa pajajar Rajagaluh jawa barat.
Prabu Siliwangi seorang raja besar pilih tanding sakti Mandraguna,Arif  & Bijaksana Memerintah Rakyatnya di kerajaan Pakuan Pajajaran Putra Prabu Anggalarang atau Prabu dewa Niskala Raja dari kerajaan Gajah dari dinasti Galuh yang berkuasa di Surawisesa atau Kraton Galuh di Ciamis Jawa barat.
Pada masa mudanya dikenal dengan nama Raden Pamanah Rasa. Sejak kecil beliau Diasuh oleh Ki Gedeng Sindangkasih, seorang juru pelabuhan Muara Jati di kerajaan singapura
(seblum bernama kota cirebon).
Setelah Raden pemanah Rasa Dewasa & sudah cukup ilmu yg di
ajarkan oleh ki gedeng sindangkasih.
Beliau kembali ke kerajaan Gajah untuk Mengabdi kepada ayahandanya prabu Angga Larang/dewa Niskala.
Setelah itu Raden pemanah Rasa Menikahi Putri  ki gedeng sindangkasih.
Yg bernama nyi Ambet kasih.
Ketika itu Kerajaan gajah dalam pemerintahan Prabu dewa Niskala atau prabu Angga Larang sedang dlm masa keemasanya.
Wilayahny terbentang Luas dari Sungai Citarum Di karawang yg berbatasan Langsung dengan kerajaan Sunda,smpai sungai ci-pamali berbatasan Dengan Majapahit.
Silsilah Prabu Siliwangi sebagai keturunan ke-12 dari Maharaja Adimulia.
MAHA RAJA ADI MULYA / RATU GALUH AJAR SUKARESI Menikahi Dewi Naganingrum / Nyai Ujung Sekarjingga berputra :
PRABU CIUNG WANARA berputra :
SRI RATU PURBA SARI  berputra :
PRABU LINGGA HIANG berputra :
PRABU LINGGA WESI berputra :
PRABU SUSUK TUNGGAL berputra :
PRABU BANYAK LARANG berputra :
PRABU BANYAK WANGI berputra :
PRABU MUNDING KAWATI / PRABU LINGGA BUANA berputra :
PRABU WASTU KENCANA ( PRABU NISKALA WASTU KANCANA )berputra :
PRABU ANGGALARANG ( PRABU
DEWATA NISKALA ) menikahi Dewi Siti Samboja / Dewi Rengganis berputra :
SRI BADUGA MAHA RAJA PRABU SILIHWANGI/PRABU PEMANAH RASA (1459-1521M)
Pada suatu Hari Prabu AnggaLarang Geram karna Banyak dari penduduknya di muara jati yg beragama Hindu Pindah keagama Baru yg Dibawa oleh Alim Ulama dari Campa kamboja bernama Syekh Quro
Agama tersebut Bernama islam.
Maka di Utuslah Beberapa orang kepercayaannya Untuk Mengusir Ulama itu dari tanah jawa.
Konon kabarnya,Ulama besar yang
bergelar Syekh Qurotul’ain dengan nama aslinya Syekh Mursyahadatillah atau Syekh Hasanudin.beliau adalah seorang yang arif dan bijaksana dan termasuk seorang ulam yang hafidz Al-qur’an serta ahli Qiro’at yang sangat merdu suaranya.
Syekh Quro adalah putra ulama besar
Mekkah,penyebar agama Islam di negeri Campa (Kamboja) yang bernama Syekh Yusuf Siddik yang masih keturunan dari Sayidina Hussen Bin Sayidina Ali RA.dan
Siti Fatimah putri Rosulullah SAW.
Sebelum Beliau datang ke tanah jawa sekitar tahun 1409 Masehi,Syekh Quro pertama kali menyebarkan Agama islam di negeri Campa Kamboja ,lalu ke daerah Malaka dan dilanjutkan ke daerah Martasinga Pasambangan dan Japura akhirnya sampailah ke Pelabuhan Muara Jati yg saat itu syahbandar di gantikan oleh ki gedeng Tapa karna Ki gedeng sindangkasih telah Wafat.
Disini beliau disambut dengan baik oleh Ki Gedeng Tapa atau Ki Gedeng Jumajan Jati,yang masih keturunan Prabu Wastu Kencana Ayah dari Prabu Anggalarang dan, oleh masyarakat sekitar.
mereka sangat tertarik dengan
ajaran yang disampaikan oleh Syekh Quro yang di sebut ajaran agama Islam.
Sampailah para utusan itu di depan pondokan syech Quro,Utusan itu Menyampaikan Perintah dari Rajanya Agar penyebaran agama Islam di muara jati Harus segera dihentikan.
Perintah dari Raja Gajah tersebut
dipatuhi oleh Syeh Quro.namun,kepada utusan prabu Anggalarang
yang mendatangi Syekh Quro,beliau
mengingatkan,meskipun ajaran agama Islam dihentikan penyebarannya.
tapi kelak, dari keturunan Prabu Anggalarang akan ada yang menjadi seorang Wali Allah.
Beberapa saat kemudian beliau pamit
pada Ki Gedeng Tapa untuk kembali ke negeri Campa,di waktu itu pula Ki Gedeng Tapa menitipkan putrinya yang bernama Nyi Mas Subang Larang,untuk ikut dan berguru pada Syekh Quro.
BerangkatLah Syeh Quro bersama Nyi subang Larang dngn menggunakan Perahu kembali ke negri campa kamboja.
Sebagai Seorang putra Raja Beliau tidak Betah tinggal diam di istana,Raden Pamanah Rasa kerap mengembara Menyamar menjadi Rakyat Jelata dari daerah satu ke daerah Lainya,Menolong yg Lemah & Memberantas Keangkaramurkaan.
Gemar bertapa & mencari kesaktian,
Di dalam salah satu pengembarannya, Ketika beliau hendak beristirhat di Curug atau air terjun,curug itu bernama Curug Sawer yg terletak di daerah Majalengka,Raden pemanah Rasa dihadang oleh siluman Harimau Putih Pertempuran pun tak terelakkan.
Raden Pamanah Rasa dan Siluman Harimau Putih yang diketahui memiliki kesaktian tinggi itu pun bertarung sengit hingga Setengah Hari,Namun kesaktian Prabu Pamanah Rasa berhasil
memenangi pertarungan dan membuat siluman Harimau Putih tunduk kepadanya.
Harimau Putih itu memberi sebuah pusaka yg terbuat dari kulit Macan,
Dengan pusaka itu beliau bisa Terbang Laksana burung,Menghilang tak terlihat oleh mata (ajian Halimun),berjalan secepat angin (Ajian saepi Angin)& Bisa Mendatangkan Bala tentara Jin.
Harimau itupun memutuskan untuk mengabdi kepada Raden Pamanah Rasa sebagai pendamping beliau.
Dengan tunduknya Raja siluman Harimau Putih,maka meluaslah wilayah kerajaan Gajah.
Siluman Harimau Putih beserta pasukannya selanjutnya dengan setia mendampingi dan membantu Raden Pamanah Rasa.
Salah satunya kala kerajaan Gajah
menundukkan kerajaan2 yg Memeranginya.Siluman Harimau Putih juga turut membantu Raden Pamanah rasa saat kerajaan Pajajaran diserang oleh pasukan Mongol pada Masa kekaisaran Kubilai khan.
Karna Jasa-jasa Anaknya yg begitu besar dalam Kejayaan kerajaan gajah,maka diangkatlah Raden pemanah Rasa sebagai Raja kedua di kerajaan tersebut.
Prabu Pamanah Rasa pun selanjutnya
mengubah nama kerajannya menjadi
kerajaan Pajajaran. Yang berarti menjajarkan atau menggabungkan kerajaan Gajah dengan kerajaan Harimau Putih.
Seiring meluasnya wilayah kerajaan Gajah,Prabu Pamanah Rasa kemudian membuat senjata sakti yang pilih tanding.
Beliau menyuruh Eyang Jaya Perkasa untuk membuat senjata pisau berbentuk harimau sebanyak tiga Buah,Dalam Tiga Warna, yaitu Kuning, Hitam, Putih.
Senjata pertama yang berwarna hitam,dibuat dari batu yang jatuh dari langit yang sering disebut meteor, yang dibakar dengan kesaktian Prabu Pamanah Rasa Dalam membentuk besi yang diperuntukkan untuk membuat senjata tersebut.
Senjata Kedua dibuat dari air,api yang dingin,yang warnanya kuning dibekukan menjadi besi kuning, Senjata ketiga dari besi biasa yang direndam dalam air hujan menjadi putih berkilau.
Senjata itu selesai dalam waktu tujuh hari.
semalam penuh Pengeran Pamanah
Rasa memikirkan nama untuk senjata sakti tersebut,tepat ayam berkokok ditemukan nama untuk ketiga barang tersebut,Pisau pusaka itu di beri nama KUJANG (Senjata Berbentuk Harimau), dikarenakan
Pusaka itu ada tiga,Maka kujang tersebut di beri nama KUJANG
TIGA SERANGKAI,yang Artinya
BEDA-BEDA TAPI TETAP SAMA.
Senjata itu berbentuk melengkung dengan ukiran harimau di gagangnya. Ukiran harimau di gagang Kujang konon sebagai pengingat terhadap pendamping setianya, siluman
Harimau Putih.
Dan pusaka itu yg kini menjadi lambang dari propinsi Jawa Barat,
Beberapa Tahun kemudian Syekh Quro datang kembali ke negeri Pajajaran beserta Rombongan para santrinya,dengan menggunakan Perahu dagang dan serta didalam rombongan adalah,Nyi Mas Subang Larang,Syekh Abdul Rahman.Syekh Maulana Madzkur dan Syekh Abdilah Dargom.
Setelah Rombongan Syekh Quro melewati Laut Jawa dan Sunda Kelapa dan masuk Kali Citarum,yang waktu itu di Kali tersebut ramai dipakai Keluar masuk para
pedagang ke Pajajaran,akhirnya
rombongan beliau singgah di Pelabuhan Karawang.
Menurut buku sejarah masa silam Jawa Barat yang terbitan tahun 1983
disebut,Pura Dalem.